(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Malaysia menguat meningat hampir 1% pada awal perdagangan karena menguatnya harga minyak nabati, hari ini merupakan penguatan pada hari kedua berurutan.
Harga minyak sawit Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange naik 0.5% menjadi 2,206 ringgit ($541.08) per ton pada penutupan pasar. Harga sempat naik 0.9% menjadi 2,215 ringgit. Volume trading sebesar 31,538 lot dengan 25 ton per lot.
Harga naik karena harga minyak kedelai AS menguat dan juga di Dalian. Tapi kenaikan harga minyak sawit dibatasi dengan menguatnya ringgit. Harga minyak sawit menggunakan ringgit sehingga jika ringgit menguat maka harganya menjadi mahal dibanding mata uang lain.
Kurs ringgit menguat 0.1% menjadi 4.0770 terhadap dolar pada hari Senin setelah empat hari berturut-turut melemah.
Harga minyak kedelai Desember di Chicago naik 0.9% hari Jumat dan naik 0.3% pada hari Seninnya. Harga minyak kedelai September di China Dalian Commodity Exchange naik 0.8% dan di Dalian harga minyak sawit naik 0.6%.
MPOC memperkirakan bahwa produksi minyak sawit Malaysia, negara terbesar kedua penghasil minyak sawit produksinya di tahun 2018 sebesar 20.3 juta ton, naik dari 19.92 juta tahun dari tahun sebelumnya karena keberhasilan panen. Pada akhir semester kedua diharapkan produksi minyak sawit dapat meningkat terutama pada musim sawit di bulan Oktober dan November.
Ekspor tahun ini diperkirakan mencapai 17.65 juta ton dari 16.56 juta ton di tahun 2017, membuat persediaan akhir tahun diperkirakan akan mencapai 2.8 juta ton , nilai tertinggi sejak Desember 2000.
Perkiraan produksi dari MPOB yang sebesar 20,000 ton kenyataannya hanya 19.9 juta ton karena rendahnya hasil buah sawit karena curah hujan kurang. Export minyak sawit menurut perkiraan MPOB akan dapat naik ke 17.4 juta ton dari 16.56 juta ton tahun lalu.
Analisa tehnikal resistant pertama di RM 2,583 dan berikut ke RM 2,650 sedangkan support RM 2,201 berikutnya ke RM2,161.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group.
