IHSG Awal Pekan Amblas Tajam 3,5% ke 5.861, Bursa Asia Merah oleh Krisis Turki

673

(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) awal pekan Senin sore ini (13/8) terpantau ditutup amblas tajam -3,55% atau -215,927 poin ke level 5.861,246 setelah dibuka melemah  di level 5.984,509. Pasar tampak diwarnai sentimen negatif dari bursa regional yang memerah oleh efek krisis finansial Turki yang juga menyebabkan merosotnya rupiah.

Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini terpantau ditutup melemah tajam ke level Rp 14.590, dan sempat bertengger di 32 bulan terendahnya di Rp13.625, sedangkan dollar AS tampak terus menguat di pasar Asia dan Eropa, di level 13 bulan tertingginya. Rupiah tergerus tajam dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.470.

Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG langsung jatuh ke level 5.984,509. Indeks LQ45 juga turun ke 942,865. Sampai ke istirahat siang, IHSG tergelincir 200 poin (3,29%) ke 5.877,043. Indeks LQ45 menurun 38,500 poin (4,00%) ke 924,578.

IHSG terus bergerak lemah sepanjang hari dan ditutup merosot ke level 5.861,246. IHSG tercatat melemah signifikan -3,55% atau -215,927 poin. Kesemua sepuluh sektor tampak yang melemah. Sektor saham tambang ambruk terdalam 4,98% diikuti saham sektor keuangan sebesar 4,16% dan sektor industri dasar jatuh 4,03%.

Tercatat 52 saham saja yang menanjak, sementara mayoritas 366 saham melemah dan 88 saham stagnan. Perdagangan saham cukup ramai dengan frekuensi perdagangan saham 374.729 kali transaksi sebanyak 8,9 miliar lembar saham senilai Rp 7,9 triliun. Investor asing melakukan penjualan bersih senilai Rp 646 miliar hari ini.

Sementara itu, bursa regional hari ini ditutup umumnya melemah, di antaranya Indeks Nikkei 225 turun 1,98%, dan Indeks Hang Seng turun 1,52%.

Sejumlah saham yang masuk jajaran jajaran top losers di antaranya adalah Bayan Resources (BYAN), Gudang Garam (GGRM), United Tractors (UNTR), dan Indo Tambangraya (ITMG).

Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini jatuh amblas menembus fase konsolidasi, kombinasi aksi ambil untung dan panic selling, mengingat bursa regional dan global yang merah oleh efek krisis Turki. Resistance saat ini berada di level 6.113 dan 6.220. Sedangkan bila berlanjut tekanan jual di level ini, support ke level 5.822, dan bila tembus ke level 5.685.

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here