(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit Malaysia turun pada hari Senin, turun selama tiga hari berturut-turut, melemahnya harga minyak kedelai di Chicago Board of Trade.
Harga minyak sawit Oktober di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0.8% menjadi RM2,225 (USD544.01) perton, harganya sempat turun 1.6% menjadi RM2,206 harga terendah sejak 7 Agustus. Volume kontrak 12,810 lot dengan 25 ton perlot.
Dengan adanya perang dagang antara AS dan Cina menyebabkan persediaan kedelai meningkat sampai ke rekor tertinggi, sehingga harga kedelai dan minyak kedelai turun. Laporan USDA pada hari Jumat kemarin meningkatkan perkiraan panen jagung dan kedelai karena cuaca baik yang meningkatkan pertumbuhan dari tanaman.
Para pedagang juga memperkirakan harga minyak sawit akan turun pada pertengahan tahun ini karena peningkatan produksi dan peningkatan persediaan akhir.Export Agustus juga tidak bagus karena pembeli menunggu sampai pajak export 0% berlaku pada awal September.
Pemerintah Malaysia menurunkan pajak export minyak kelapa sawit dari 4.5% di bulan Agustus menjadi 0% pada bulan September.
MPOB melaporkan hari Jumat bahwa persediaan akhir minyak sawit di Malaysia meningkat 1.3% menjadi 2.21 juta ton kenaikan bulan kedua, sementara ekspor naik 6.8% dari bulan Juni menjadi 1.21 juta ton.
Produksi naik 12.8% di bulan Juli dari bulan lalu menjadi 1.5 juta ton dan akan ada kenaikan terus, sejalan dengan musim sawit yang akan banyak pada kuartal ke empat akhir tahun.
Harga minyak kedelai Desember di Chicago turun 1.6% pada hari Jumat, selanjutnya turun 0.4% pada hari Senin. Harga minyak kedelai Januari di China Dalian Commodity Exchange turun 1% sementara harga minyak sawit Januari di Dalian turun 0.9%.
Analisa tehnikal resistant pertama RM 2,415 dan berikut ke RM2,532 sedangkan support pertama RM2,212 dan berikut RM2,126.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group