(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit rebound dari penurunan selama empat hari berurutan, harga naik karena melemahnya ringgit.
Harga minyak sawit Oktober di Bursa Malaysia Derivative Exchange naik 0.4% menjadi 2,213 ringgit ($540.42) per ton pada penutupan pasar.
Harga minyak sawit turun ke harga terendah seminggu pada sesi sebelumnya dan mencapai rekor terendah dalam satu bulan. Volue transaksi 43,246 lot dengan 25 ton per lot.
Kurs ringgit melemah sehingga harga minyak sawit menjadi lebih murah sehingga meningkatkan pembeli dari luar negeri. Kurs ringgit turun 0.1% terhadap dolar pada hari Selasa kurs terendah sejak Nopember 2017.
Harga minyak sawit sebelumnya turun karena permintaan berkurang dan penurunan kurs Indian rupee yang mempengaruhi export. Import minyak sawit India turun 33% pada bulan Juli menjadi 550,180 ton turun karena harga minyak sawit menjadi mahal akibat kurs india rupee turun.
India adalah negara tertinggi importir minyak sawit dengan kurs India rupee melemah mengurangi kemampuan untuk membeli minyak sawit. Kurs Indian ruppe pada hari Senin turun terendah 69.62 per dolar dampak dari krisis Turki. Pada hari Selasa malam kurs kembali meningkat 0.2% menjadi 69.89 terhadap dolar.
Ekspor minyak sawit Malaysia pada bulan Juli naik 6.8% dari bulan Juni menjadi 1.21 juta ton.
Harga minyak kedelai Desember di Chicago turun 0.6% sedangkan harga minyak kedelai di China Dalian Commodity Exchange naik 0,5%. Harga minyak sawit Januari naik 0.5%.
Analisa tehnikal untuk minyak sawit resistant pertama RM 2,415 dan berikut RM2,532 sedangkan support pertama di $2,212 dan berikut $2,126.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group