(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis sore ini (16/8) terpantau ditutup melemah 0,56% atau 32.792 poin ke level 5.783,798 setelah dibuka melemah di level 5.772,702. Pasar masih terus didominasi sentimen negatif dari bursa regional yang melemah oleh krisis finansial Turki. Ini merupakan tutup minggu IHSG karena besok hari libur Kemerdekaan RI.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini terpantau ditutup melemah ke level Rp 14.610, di sekitar level 32 bulan terendahnya, sedangkan dollar AS tampak tergerus dalam koreksi di pasar Asia dan Eropa, tidak jauh dari level 13 bulan tertingginya. Rupiah masih lanjut kurang tenaga dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.590.
Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG melemah 43,888 poin (0,75%) ke level 5.772,702. Indeks LQ45 turun 9,831 poin (0,08%) ke posisi 902,547. Sampai ke istirahat siang, IHSG tetap melemah 30,058 poin (0,52%) ke level 5.786,532. Indeks LQ45 menurun 6,952 poin (0,76%) ke 905,426.
IHSG tetap di zona merah sisa harinya dan ditutup turun -0,56% atau -32.792 poin ke level 5.783,798. Indeks LQ45 juga melemah -7,594 poin (-0,83%) ke 904,784. Sebanyak enam sektor tampak melorot. Sektor saham infrastruktur tampil turun terdalam -1,75%.
Tercatat 135 saham yang positif, sementara 242 saham melemah dan 128 saham stagnan. Perdagangan saham cenderung moderat dengan frekuensi perdagangan saham 339.036 dengan volume 8,5 miliar saham dan nilainya Rp 6,9 triliun.
Sementara itu, bursa regional hari ini ditutup agak mixed namun umumnya dalam zona merah, di antaranya Indeks Nikkei 225 menguat 0,05% dan Indeks Hang Seng turun 0,56%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran jajaran top losers antara lain Adhi Karya (ADHI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI), dan Vale Indonesia (INCO).
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini masih tetap dipicu faktor fundamental krisis finansial Turki yang memengaruhi bursa Asia. Secara teknikal sudah berada di area oversold sehingga terlihat berkurangnya tekanan jual IHSG, yang mungkin nanti berdampak rebound bila efek fundamental mereda. Resistance saat ini berada di level 6.034 dan 6.113. Sedangkan bila berlanjut tekanan jual di level ini, support ke level 5.685, dan bila tembus ke level 5.557.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



