(Vibiznews – Commodity) Harga emas bergerak naik lebih tinggi pada hari Senin sore (20/08) terbantu aksi bargain hunting investor setelah harga emas jatuh ke terendah 19-bulan pekan lalu, sementara dolar naik membebani pasar menjelang pembicaraan perdagangan AS-China yang direncanakan.
Logam mulia merosot 2,2 persen pekan lalu dalam penurunan mingguan keenam beruntun dan kinerja mingguan terburuk sejak Desember.
Harga emas spot LLG naik 0,17 persen pada $ 1,186.58 per ons, setelah menyentuh terendah sejak Januari 2017 di $ 1,159.96 pada hari Kamis.
Harga emas berjangka AS naik 0,73 persen pada $ 1,192.80 per ons.
Emas baru-baru ini kehilangan daya tariknya sebagai safe haven di tengah krisis mata uang Turki dan sengketa perdagangan, karena investor lebih suka dolar AS.
Logam mulia telah menurun lebih dari 13 persen dari tertinggi April pada kenaikan suku bunga AS dan melonjaknya dolar AS.
Tetapi kenaikan dolar AS telah melambat menjelang pembicaraan perdagangan tingkat lebih rendah antara pejabat China dan AS di Washington di tengah laporan bahwa dua ekonomi teratas dunia mungkin bertemu pada 21 dan 22 Agustus.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang naik 0,2 persen pada hari Senin, setelah mencapai tertinggi sejak Juni 2017 pekan lalu dan memposting penurunan terburuk dalam hampir sebulan pada hari Jumat.
Permintaan emas fisik di konsumen terbesar kedua India memperoleh kembali momentum pekan lalu, dengan harga yang lebih rendah menarik pembelian baru di pusat-pusat utama Asia lainnya juga.
Harga perak spot naik 0,1 persen menjadi $ 14,77 per ons.
Platinum naik 1 persen menjadi $ 789,30, sementara paladium tetap stabil pada $ 910,25.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan harga emas akan bergerak nak dengan aksi bargain hunting investor. Namun jika penguatan dolar AS terus berlanjut, akan menekan harga emas. Harga diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,190-$ 1,192, dan jika turun akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,185-$ 1,183.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group
