Market Outlook 20-24 August 2018

1065

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia merosot tajam searah dengan memerahnya bursa kawasan Asia imbas dari krisis Turki. Secara mingguan IHSG ditutup melemah drastis ke level 5,783.798. Untuk minggu berikutnya (20-24 Agustus) IHSG memiliki peluang rebound karena sudah berada di area oversold dengan tetap mengacu pemicu pasar dari bursa kawasan juga. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di posisi 5685 dan kemudian 5557, sedangkan resistance level di 6034 dan kemudian 6113.

Mata uang rupiah secara mingguan bergerak fluktuatif dan ditutup melemah ke level Rp14,603 sejalan juga dengan dollar yang mencapai level 13 bulan tertingginya di pasar global. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,644 dan 14,784, sementara support di level 14,368 dan 14,298.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Existing Home Sales dan Crude Oil Inventories pada Rabu malam; disambung dengan rilis FOMC Meeting Minutes pada Kamis dini hari; berikutnya data Core Durable Goods Orders m/m pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data Public Sector Net Borrowing Inggris pada Selasa sore; selanjutnya rilis Flash Manufacturing PMI Eropa pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis data Monetary Policy Meeting Minutes dari RBA (Australia) pada Selasa pagi.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar fluktuatif dan terkoreksi dari level 13 bulan tertingginya oleh indikasi meredanya tensi perang dagang antara AS dan China, dimana indeks dolar AS secara mingguan agak tergerus ke 96.11. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau rebound ke 1.1437 dari posisi 13 bulan terendahnya, karena dolar AS yang balik terkoreksi, walau masih dalam tekanan oleh exposure kredit perbankan terhadap Turki. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1300 dan 1.1118, sementara resistance pada 1.1627 dan kemudian 1.1790.

Poundsterling minggu lalu terlihat melemah ke level 1.2748 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.2959 dan kemudian 1.3292, sedangkan support pada 1.2588 dan 1.2365. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir melemah tipis ke level 110.49. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 112.14 dan 113.13, serta support pada 110.10 serta level 109.36. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7314. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7452 dan 0.7483, sementara support level di 0.7202 dan 0.7159.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum melemah dihantam sentimen negative dari krisis finansial Turki, meskipun rebound di akhir minggu dengan berita meredanya tensi  perang dagang AS – China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 22280. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22630 dan 22945, sementara support pada level 21850 dan lalu 21740. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 27115. Minggu ini akan berada antara level resistance di 29094 dan 29956, sementara support di 26829 dan 26376.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau melemah tergerus di akhir pekan oleh krisis finansial Turki yang menggoyahkan pasar modal. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 25658.73, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25723 dan 25800, sementara support di level 24961 dan 24659. Index S&P 500 minggu lalu melemah terbatas ke level 2817.95, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2862 dan 2872, sementara support pada level 2797 dan 2770.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau melemah oleh penguatan dolar AS secara global imbas dari amblasnya Lira Turki, sehingga harga emas spot turun ke level $1184.27 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1220 dan berikut $1248, serta support pada $1159 dan $1122.

 

Isyu perkembangan ekonomi dan politik kerap menghangati kabar pergerakan pasar investasi. Bagi sebagian orang kadang hal ini sulit dimengerti. Adakalanya isyu ini bisa mendongkrak harga, adakalanya meluruhkan harga aset investasi. Benar, hal itu dapat saja terjadi, tergantung bagaimana perkembangan dan perkiraan dampak dari ekonomi serta politik ini akan berlanjut. Seringkali spekulasi pasar yang lebih dominan memengaruhi pasar di sini, dan bukannya suatu bentuk ekspekasi yang rasional. Dalam hal ini, Vibiznews.com dapat menjadi konsultan investasi Anda. Ini telah terbukti pada berbagai situasi siklus ekonomi. Terima kasih telah setia bersama dengan kami yang adalah partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here