(Vibiznews – Commodity) – Harga emas melemah pada hari Kamis, setelah mencapai level tertingginya dalam satu minggu di sesi sebelumnya, karena dolar stabil pada ekspektasi kenaikan suku bunga AS.
Harga emas di pasar spot turun 0,3 persen pada $ 1,191.87 per ounce pada pukul 01:02 GMT, setelah mencapai $ 1,201.51, tertinggi sejak 13 Agustus di sesi sebelumnya.
Emas berjangka AS juga turun 0,3 persen pada $ 1.200 per ounce.
Dewan gubernur bank sentral AS sedang merencanakan akan menaikkan suku bunga yang segera untuk melawan kekuatan ekonomi yang berlebihan tetapi juga untuk menguji bagaimana sengketa perdagangan global bisa mempengaruhi dunia usaha dan rumah tangga, demikian risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve yang di keluarkan pada hari Rabu.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama naik 0,2 persen pada 95,308, setelah jatuh ke titik terendah dalam hampir tiga minggu di 94,934 pada hari Rabu.
Ketidaksenangan Presiden AS Donald Trump terhadap naiknya suku bunga telah membebani dolar menjelang laporan hasil pertemuan The Fed dan simposium ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, yang akan dimulai pada hari Jumat.
Dolar berada di bawah tekanan pada Rabu, karena tekanan politik pada Presiden Trump meningkat dengan dua mantan penasihatnya yang menghadapi kemungkinan hukuman penjara yang dapat merugikan prospek pemilu di bulan November mendatang dan memperluas investigasi kriminal yang membayangi masa jabatan presidennya presidenannya.
Dolar yang lemah selama sesi perdagangan di bursa AS, membantu emas menyentuh level tertinggi dalam seminggu pada hari Rabu.
Para pejabat AS dan China bertemu untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua bulan untuk mencari jalan keluar dari konflik perdagangan mereka memperdalam, tetapi tidak ada bukti diskusi rendah akan menghentikan babak baru tarif AS yang akan berlaku pada hari Kamis ini.
Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang