(Vibiznews – Commodity) Harga Emas bergerak lebih tinggi pada Kamis malam (06/09), terdorong sentimen bullish : pelemahan dolar AS, aksi short-covering dan pembelian fisik di Asia.
Harga emas spot LLG naik 0,7 persen pada $ 1,204.76 per ons, setelah naik 0,5 persen di sesi sebelumnya.
Harga emas berjangka AS naik 0,8 persen pada $ 1,211 per ons.
Emas telah jatuh lebih dari 12 persen dari puncak $ 1,365.23 pada bulan April. Tingkat emas saat ini memicu banyak pembelian fisik bukan hanya negara-negara pembeli emas aktif seperti India dan China, tetapi juga di Asia Tenggara untuk tujuan investasi, kata para pedagang dan analis.
Impor emas India naik lebih dari dua kali lipat pada bulan Agustus untuk mencapai level tertingginya dalam 15 bulan karena harga yang lebih rendah mendorong produsen untuk mengisi persediaan.
Yuan China melemah terhadap dolar AS pada Kamis karena investor bersiap untuk tarif impor yang diperkirakan segera datang dari Washington, membuat emas mahal untuk pembeli di konsumen terbesar di dunia, kata para pedagang.
Emas telah berada di bawah tekanan untuk sebagian besar tahun ini karena meningkatnya suku bunga, ketegangan perdagangan global dan krisis mata uang negara berkembang, dengan investor memarkir uang mereka dalam dolar, merusak status safe haven logam mulia.
Indeks dolar terhadap sekeranjang enam mata uang utama turun 0,1 persen setelah turun hampir 0,3 persen semalam.
Pasar akan memantau dengan seksama laporan ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat untuk petunjuk tentang laju kenaikan suku bunga oleh Federal Reserve.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya harga emas berpotensi naik dengan melemahnya dolar AS dan peningkatan pembelian fisik. Harga emas selanjutnya akan bergerak dalam kisaran Resistance $ 1,207-$ 1,210. Namun jika harga turun, akan bergerak dalam kisaran Support $ 1,203-$ 1,200.
Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group



