(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit turun untuk ke tiga sesi berurutan pada penutupan pasar di akhir minggu, melemahnya harga minyak nabati dan perkiraan bahwa produksi minyak sawit meningkat pada minggu depan.
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0.5% menjadi 2,265 ringgit (USD 546,71) per ton. Volume kontrak 9,950 lot dengan 25 ton per lot. Harganya sempat ke 2,258 ringgit harga terendah pada minggu ini, namun harga minyak sawit naik 0.8% pada minggu ini. Bursa Malaysia tutup hari Senin dan Selasa hari Libur Tahun Baru Hijriyah.
Para trader berjangka memperkirakan harga minyak sawit akan turun karena melemah harga minyak sawit di China’s Dalian Commodity Exchange, sementara dengan liburnya bursa Malaysia harga minyak sawit dapat naik karena menutup posisi jual.
Produksi minyak sawit diperkirakan akan meningkat pada bulan depan karena musimnya. Produksi Agustus diperkirakan naik 9.9% menjadi 1.65 juta ton yang akan meningkatkan persediaan menjadi tertinggi enam bulan di 2.41 juta ton.
Data – data produksi dari Malaysian Palm Oil Board dijadwalkan akan dikeluarkan pada 12 September yang akan datang.
Harga minyak sawit diperkirakan akan turun dan menembus support 2,274 ringgit per ton dan menembus support berikutnya ke 2,245 ringgit.
Di Chicago harga minyak kedelai September turun 0.2% sedangkan minyak kedelai di China’s Dalian Commodity Exchange turun 0.4% dan harga minyak sawit Januari di Dalian turun 0.9% .
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group