(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak sawit turun untuk empat sesi berurutan pada hari Rabu, meningkatnya persediaan minyak sawit menjadi tujuh bulan tertinggi dan mengikuti penurunan harga minyak kedelai .
Harga minyak sawit Nopember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 0.1% menjadi 2,263 ringgit (USD545.70) per ton. Harga sempat menyentuh 2,252 ringgit harga terendah sejak 3 September .
Persediaan minyak sawit naik 12.4% dari bulan lalu menjadi 2.49 juta ton, sementara produksi naik 7.9% menjadi 1.62 juta ton, sementara ekspor turun 8.1% menjadi 1.1 juta ton. Reuter memperkirakan produksi Agustus naik 9.9% menjadi 1.65 juta ton meningkatkan persediaan menjadi tertinggi enam bulan sebesar 2.41 juta ton.
Laporan dari MPOB memperlihatkan persediaan minyak sawit naik 12.4% menjadi 2.49 juta ton dari bulan lalu, tertinggi bulanan sejak bulan Januari, dan kenaikan tertinggi sejak bulan Nopember.
Produksi meningkat 7.9% menjadi 1.62 juta ton, tertinggi pada tahun ini, namun masih terendah pada bulan Agustus sejak 2010. Peningkatan produksi akan menyebabkan harga kembali turun setelah pada bulan Juli mengalami kenaikan dari harga terendah 3 tahunnya.
Harga minyak sawit mengikuti harga minyak kedelai yang turun di Chicago. Harga minyak sawit September di Chicago turun 1.1% pada hari Selasa karena export turun akibat dari pembatalan pembelian kedelai AS.
Harga minyak kedelai Januari di China’s Dalian Commodity Exchange naik 0.2% sedangkan harga minyak sawit Januari naik 0.04%.
Analisa tehnikal resistant pertama di RM2,284 berikur ke RM2,468 sedangkan support RM2,048 dan berikut ke RM1,964.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group