Market Outlook, 17-22 September 2018

1216

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia melanjutkan rebound-nya dengan menguat searah bursa Asia yang bangkit di tengah redanya tensi perang dagang AS – China. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 1.36% ke level 5,931.280. Untuk minggu berikutnya (17-22 September) IHSG kemungkinan akan berkonsolidasi sementara menanti indikasi pasar yang tetap mengacu kepada bursa kawasan juga. Secara mingguan, IHSG berada antara support level di posisi 5769 dan kemudian 5621, sedangkan resistance level di 6086 dan kemudian 6117.

Mata uang rupiah secara mingguan bergerak menguat ke level Rp14,800 sementara dollar juga lebih lembut dengan agak berkurang permintaannya di pasar uang global. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,940 dan 15,000, sementara support di level 14,543 dan 14,368.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Crude Oil Inventories pada Rabu malam; disambung dengan rilis Philly Fed Manufacturing Index pada Kamis malam; berikutnya data lash Manufacturing PMI pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data CPI y/y Inggris pada Rabu sore; selanjutnya rilis Retail Sales m/m Inggris pada Kamis sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis pengumuman BOJ Policy Rate (Jepang) pada Rabu siang yang diperkirakan bertahan di level negative rate -0.10%.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar umumnya melemah karena berkurangnya permintaan atas dollar di tengah meredanya tensi perang dagang antara AS dan China, namun rebound di akhir minggunya oleh positifnya rilis penjualan retail, dimana indeks dolar AS secara mingguan melemah ke 94.97. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau menguat ke 1.1622. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level support pada 1.1525 dan 1.1394, sementara resistance pada 1.1733 dan kemudian 1.1790.

Poundsterling minggu lalu terlihat menguat ke level 1.3068 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3130 dan kemudian 1.3212, sedangkan support pada 1.2896 dan 1.2785. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 112.06.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 112.61 dan 113.16, serta support pada 110.37 serta level 109.77. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7152. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7235 dan 0.7361, sementara support level di 0.7084 dan 0.6826.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia secara umum menguat dimana sejumlah saham semiconductor dan supplier Apple menanjak di tengah meredanya isyu perang dagang AS dengan China. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 22270. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 23030 dan 23045, sementara support pada level 22050 dan lalu 21850. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 26929. Minggu ini akan berada antara level resistance di 27987 dan 28656, sementara support di 26829 dan 26376.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat oleh ekspektasi negosiasi baru perang dagang antara AS dan China. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 26144,68, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 26206 dan 26338, sementara support di level 25750 dan 25603. Index S&P 500 minggu lalu menguat ke level 2903,78, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2907 dan 2925, sementara support pada level 2865 dan 2802.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau masih melemah meski dollar kerap terkoreksi, tertahan karena prediksi kenaikan suku bunga the Fed lagi dalam waktu dekat, sehingga harga emas spot turun tipis ke level $1193.26 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1213 dan berikut $1234, serta support pada $1187 dan $1159.

 

Seorang investor ketika memilih instrumen investasinya dan kemudian masuk ke pasar tentunya berharap akan memperoleh profit dari keputusan investasinya tersebut. Harapan. Itu sesuatu yang begitu memengaruhi pandangan investor. Harapan yang diwarnai oleh ekspektasi dan tidak jarang disertai analisis yang bias. Kalau Anda ingin kenal pasar –memang sangat sulit untuk mengenalnya—harus tahu seperti apa ekspektasi pasar hari-hari ini. Vibiznews.com telah siap sejak lama ingin memperkenalkan Anda kepada pasar secara lebih dalam, karena kami ada sebagai partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here