Pasar Minyak Tunggu Dampak Berlakunya Sanksi AS Atas Iran, Tanggal 4 November Mendatang

513

(Vibiznews – Commodity) – Pasar minyak jatuh pada Selasa karena eskalasi terbaru dalam perang perdagangan China dan AS melatarbelakangi prospek permintaan, meskipun kekhawatiran atas pengetatan pasokan menawarkan sedikit dukungan pada harga.

Minyak mentah Brent berjangka telah turun 27 sen, atau 0,35 persen, menjadi $ 77,78 per barel pada pukul 00:54 GMT.

Minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS turun 32 sen, atau 0,46 persen, menjadi $ 68,59 per barel.

Presiden AS Donald Trump pada hari Senin mengatakan dia akan memberlakukan 10 persen tarif AS atas impor China senilai $ 200 miliar.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin pekan lalu mengundang para pejabat tinggi China ke putaran baru perundingan tentang perselisihan itu, tetapi sejauh ini belum ada yang dijadwalkan.

Tetapi mendukung minyak mentah berjangka adalah potensi penurunan pasokan dari sanksi AS terhadap Iran. Sanksi yang mempengaruhi sektor perminyakan Iran akan mulai diberlakukan mulai tanggal 4 November.

Beban ekspor minyak mentah Iran telah menurun sebanyak 580.000 barel per hari dalam tiga bulan terakhir, demikian data yang dilansir oleh para analis Bank of America Merrill Lynch.

Sementara itu, produksi minyak dari tujuh formasi serpih AS diperkirakan akan meningkat 79.000 barel per hari menjadi 7,6 juta barel per hari pada Oktober mendatang, demikian laporan yang dikeluarkan oleh Administrasi Informasi Energi AS pada hari Senin.

Di tempat lain, menteri energi Rusia, Alexander Novak, mengatakan pada hari Senin bahwa negara itu siap untuk membahas kerjasama dengan Amerika Serikat untuk menyeimbangkan pasar minyak dunia.

Selasti Panjaitan/VBN/Coordinating Partner of Wealth Planning Services
Editor : Asido Situmorang

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here