(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika menguat pada akhir perdagangan hari Kamis (20/09) waktu Amerika yang berakhir dini hari tadi, lebih mahal dari dari posisi harga terendah sejak tahun 2005 yang terjadi minggu ini. Kenaikan 2 hari berturut ini dipicu oleh naiknya mata uang Brasil dikombinasikan dengan dukungan spillover dari pasar komoditas yang lebih besar mengangkat harga.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Desember ditutup naik 3,05 sen atau 3,2 persen, pada 99,75 sen per pon. Demikian juga dengan harga kopi robusta berjangka untuk kontrak bulan Novembernaik hingga $21 atau 1,4 persen menjadi $1,508 per ton.
Mata uang Brasil bertahan naik untuk hari kedua berturut-turut terhadap dolar AS, menyebabkan penjualan produsen menurun sekalipun masih berkisar di posisi dekat tiga tahun terendah. Sebagai informasi, jika Real Brasil kuat akan membuat ekspor kurang menarik dalam istilah mata uang lokal. Pekan ini pada hari Selasa lalu harga kopil anjlok ke posisi terendah dalam hampir 13 tahun terhadap dolar.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi masih berada di jalur bullish, apalagi jika nilai dolar di pasar uang semakin menurun.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang