(Vibiznews – Commodity) Harga minyak sawit Malaysia turun 1% pada penutupan hari Kamis setelah tiga hari berturutan karena perkiraan persediaan akan meningkat dan terjadi penjualan secara tehnikal.
Harga minyak sawit Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun 1.1% menjadi RM 2,165 per ton pada akhir perdagangan hari Kamis, penurunan terbesar pada minggu ini. Volume transaksi sebesar 38,540 lot dengan 25 ton perlot.
Harga turun karena penjualan tehnikal karena tidak bisa meningkat lebih tinggi lagi, karena tekanan akibat kenaikan persediaan.
Persediaan minyak sawit di Asia Tenggara diperkirakan akan mencapai rekor tertinggi pada bulan Oktober dan November menurut petani, pedagang dan analis demikian yang dikatakan oleh Reuters, gudang-gudang di pelabuhan, dan di pabrik penuh dengan persediaan.
Persediaan di Indonesia mencapai 5 juta ton, sedangkan di Malaysia diperkirakan akan mencapai 3 juta ton.
Perkiraan harga minyak sawit bisa menuju harga USD590 perton termasuk biaya-biaya lainnya, biaya pengangkutan dan asuransi (CIF Rotterdam) pada akhir tahun, peningkatan harga terjadi kalau permintaan yang tetap dari sektor biodiesel.
Harga minyak kedelai September di Chicago turun 0.1% sedangkan harga minyak kedelai Januari di Dalian Commodity Exchange naik 0.1%, sedangkan harga minyak sawit di Dalian naik 0.2%.
Import minyak sawit di India untuk 2018/19 meningkat 8.7% dari tahun lalu, sebagai negara yang mengkonsumsi minyak sawit terbesar terjadi peningkatan permintaan karena produksi lokal menurun.
Analisa tehnikal resistant pertama pada 2,239.66 ringgit dan berikut ke 2,266.33 ringgit, sedangkan support pertama di 2,133.66 ringgit dan berikut 2,106.66 ringgit.
Loni T / Analyst Vibiz Learning Centre – Vibiz Consulting Group