(Vibiznews – Commodity) – Setelah selama 3 hari berturut pekan ini harga gula dunia terus merosot hingga menyentuh harga terendah dalam 10 tahun lebih, pada akhir perdagangan sesi Amerika pagi tadi Jumat (28/09) harga gula berhasil naik kembali oleh aksi bargain hunting pasar sekalipun posisi dolar sedang tinggi.
Kenaikan gula terjadi oleh pergerakan teknikal pasar dikarenakan secara fundamental dukungan sentimen untuk naiknya harga gula belum ada. Pasar masih terpengaruh sentimen anjloknya harga gula lebih dari 1 dekade perdagangan sebelumnya. Sentimen yang lemahkan harga gula datang dari pemberitaan prospek ekspor gula India masuk ke dunia yang sekarang sedang kelebihan pasokan.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York (ICE) pada hari Jumat (28/09) pagi ditutup naik 0,15 sen atau 1,52 persen, pada 10,05 sen per pon. Namun untuk harga gula putih kontrak Desember berakhir turun $ 0,20, atau 0,1 persen menjadi $ 311,50 per ton.
Harga spot komoditas gula ini di pasar komoditas internasional telah turun lebih dari 15 persen selama 10 sesi terakhir, sebagian karena kekhawatiran akan subsidi gula di negara produsen India.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga gula berusaha naik kembali dan juga pertimbangan pasar akan turunnya uang dollar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang