(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau menguat pada perdagangan Rabu siang (3/10), setelah naik lebih dari 1 persen di sesi sebelumnya, didukung oleh naiknya permintaan safe-haven karena rencana anggaran Italia berpotensi bentrokan dengan Uni Eropa.
Spot emas telah meningkat 0,3 persen ke level $1,205.31 pada Rabu siang WIB, melayang di dekat lebih dari satu minggu tertingginya pada $1208,23 yang disentuh di sesi sebelumnya, semalam. Spot emas naik 1,3 persen pada hari Selasa dalam persentase kenaikan harian terbesar sejak 24 Agustus. Emas berjangka AS naik 0,3 persen pada $1,210.10 per ounce.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, siang WIB ini cenderung turun ke level 95,28 dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 95,48.
Saham Asia bergerak lebih rendah dan euro bertahan di posisi terendah enam minggunya di tengah utang Italia yang meningkat dan rencana anggaran dari Roma. Risk appetite pasar terpukul setelah pejabat Uni Eropa menyatakan kekhawatiran tentang rencana anggaran Italia, yang akan memperlebar defisit secara signifikan. Ledakan defisit ini telah membangkitkan kembali kekhawatiran krisis utang zona Eropa dan memberikan tekanan pada euro.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia masih belum lepas dari rentang konsolidasinya selama 6 minggu terakhir setelah sebelumnya terseret dalam downtrend dari awal April lalu, sedangkan dollar mendapat koreksi teknikal di level atas didukung oleh pelemahan euro. Harga emas, kalau terus tertekan, akan menuju level support di $1.187,30 dan $1.159,79. Sedangkan, bila terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.213,86 dan level $1.220,69.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau naik melompat Rp7.000 ke level harga Rp674.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Selasa kemarin di Rp667.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
