(Vibiznews – Commodity) – Harga biji-bijian kembali turun setelah kenaikan pada hari Senin dan Selasa, menanti laporan ekspor hari Kamis, perkiraan ekspor akan turun karena kurs USD yang menguat membuat harga biji-bijian AS menjadi mahal bagi negara-negara diluar AS.
Harga kedelai November turun 4 ¼ sen menjadi $8.75 ¾ per bushel.
Perkiraan penjualan ekspor yang akan dilaporkan USDA hari Kamis adalah 0.9 – 1.5 MMT sampai 27 September. Termasuk 833,934 MT ekspor pribadi. Untuk penjualan ekspor soymeal 0 -500,000 MT, dan minyak kedelai 0 – 36,000 MT.
Analisa tehnikal resistant pertama di 8.7859 berikut $8.8826, sedangkan support di $8.3459 dan berikut ke $8.2492.
Harga jagung Desember turun 2 ¾ sen menjadi $3.64 ¾ per bushel.
Penjualan ekspor pribadi ke Jepang sebesar 230,000 MT. Perkiraan penjualan ekspor mingguan sampai 27 September sebesar 1 – 1.16 MMT.
Laporan EIA produksi etanol mingguan sampai 28 September rata-rata 1.015 juta barel per hari turun 21,000 barel per hari dari minggu lalu ini adalah produksi terendah sejak pertengahan April. Persediaan etanol meningkat 816,000 barel menjadi 23.445 juta barel.
Analisa tehnikal untuk jagung resistant pertama di $3.7142 dan berikut ke $3.7609 sedangkan support di $3.5159 dan berikut $3.4692.
Harga gandum Desember di CBOT ditutup turun 4 sen menjadi $5.15 ¼ per bushel.
Perkiraan penjualan ekspor mingguan sampai 27 September sebesar 250,000 – 550,000 MT sebelum laporan USDA hari Kamis. Lebih kecil dari ekspor minggu lalu sebesar 657,111 MT.
Indeks dolar AS menguat 533 points sehingga harga gandum AS lebih mahal bagi mata uang diluar AS.
Analisa tehnikal resistant pertama di $5.26 dan berikut $5.41 1/2 sedangkan support pertama di $5.00 ¼ dan berikut $4.90.
Loni T / Analyst Vibiz Research Centre – Vibiz Consulting Group