(Vibiznews – Commodity) – Harga emas yang diperdagangkan pada bursa komoditas internasional hari Selasa (09/10) kembali turun melanjutkan trend perdagangan hari sebelumnya oleh kembali kuatnya dolar AS. Emas berjuang untuk membangun rebound awal sesi Asia hingga ke posisi $ 1192, namun kini telah bergerak pada posisi satu minggu terendah yang pernah disentuh di sesi sebelumnya.
Setelah penurunan tajam kemarin, harga emas sempat bangkit karena beroleh kekuatan dari sentimen safe haven pasar dan juga laporan bahwa IMF menurunkan prakiraan pertumbuhan ekonomi globalnya untuk 2018 dan 2019. Langkah positif dengan cepat kehabisan tenaga, dengan kombinasi kekuatan negatif mengimbangi faktor positif dan tertekan terus sejak sesi awal perdagangan Eropa.
Terpantau harga spot emas LLG turun 0,08 persen pada $ 1,188.66 per ounce. Namun harga emas berjangka AS naik 0,11 persen menjadi $ 1,189.90 per ounce. Lemahnya kekuatan emas untuk rebound juga ditekan oleh melambungnya imbal hasil obligasi AS 10 tahun ke posisi puncak multi tahun.
Melambungnya yield obligasi AS tersebut oleh tumbuhnya keyakinan pasar bahwa the Fed akan terus menaikkan suku bunga secara bertahap hingga akhir tahun ini, dan seterusnya. Imbal hasil obligasi yang melambung terus mendukung permintaan dolar AS, yang selanjutnya berkolaborasi untuk menarik beberapa penjualan segar di sekitar komoditas denominasi dolar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang
