(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis sore ini (11/10) terpantau ditutup merosot cukup tajam -2,02% atau -117,846 poin ke level 5.702,822 setelah dibuka turun ke level 5.733,99. IHSG tergelincir setelah tiga hari rebound, searah dengan bursa Asia dan global yang terjungkal tajam sampai sekitar 5%.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini terpantau melemah ke level Rp 15.230, sedangkan dolar AS cenderung melemah lagi di pasar Asia dan Eropa memasuki harinya yang ketiga. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.198.
Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG melemah -86,6 poin (1,49%) ke level 5.733,99. Indeks LQ45 juga turun 2,36% ke 893,380. Sampai ke istirahat siang, IHSG masih lemah dengan turun 106,172 poin (1,82%) ke 5.714,496. Indeks LQ45 pun melorot 20,703 poin (2,26%) ke 894,267.
IHSG kemudian bertahan terus di zona merah hingga ditutup lebih merosot -2,02% atau -117,846 poin ke level 5.702,822. Indeks LQ45 juga terpeleset 21,322 poin (2,33%) ke 893,648. Hari ini seluruh dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sector industry dasar yang amblas 2,92%, disusul sektor keuangan yang turun 2,68%, .
Tercatat sebanyak 78 saham naik, 337 saham turun dan 94 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 374.984 kali transaksi sebanyak 11,2 miliar lembar saham senilai Rp 7,4 triliun.
Sementara itu, bursa regional hari ini ditutup kompak di zona merah, di antaranya Indeks Nikkei yang turun 3,89% dan Indeks Hang Seng yang amblas 3,54%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Sri Rejeki Isman (SRIL) (-6,47%), Indah Kiat Pulp and Paper (INKP) (-6,03%), PT PP (Persero) (PTPP) (-5,12%), dan Bank BTN (BBTN) (-4,96%).
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini terseret sentimen negative bursa kawasan Asia yang kompak memerah mengikuti amblas tajamnya Wall Street sebelumnya. Berikutnya mungkin kenaikan akan terjadi kalau ada bargain hunting kembali, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 5.982 dan 6.086. Sedangkan bila berlanjut tekanan jual di level ini, support ke level 5.660, dan bila tembus ke level 5.557.
.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido