(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Kamis sore ini (18/10) terpantau ditutup terkoreksi -0,40% atau -23,378 poin ke level 5.845,242 setelah dibuka turun ke level 5.850,125. IHSG melemah terseret sentimen bursa Asia yang umumnya dalam zona merah oleh concern terhadap kenaikan suku bunga the Fed berikutnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) hari ini terpantau melemah ke level Rp 15.190, sedangkan dolar AS cenderung flat dengan melemah tipis di pasar Asia dan Eropa setelah merangkak kemarin. Rupiah melemah dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 15.150.
Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG melemah -18,025 poin (0,30%) ke level 5.850. Indeks LQ45 juga turun 0,54% ke 923,425. Sampai ke istirahat siang, IHSG masih lemah dengan turun 0,66% ke level 5.829,970. Sementara indeks LQ45 juga turun 11.149 poin (1,2%) ke 917,508.
IHSG kemudian bertahan di zona merah, sempat menanjak lalu ditutup melemah -0,40% atau -23,378 poin ke level 5.845,242. Indeks LQ45 juga melemah -0,91% ke 920,201. Hari ini lima dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah sector infrastruktur yang merosot 2,52%, diikuti sector pertambangan yang turun 0,90%.
Tercatat sebanyak 187 saham naik, 195 saham turun dan 128 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 353.669 kali transaksi sebanyak 7,75 miliar lembar saham senilai Rp 5,3 triliun.
Sementara itu, bursa regional hari ini ditutup umumnya di zona merah, di antaranya Indeks Nikkei yang melorot 0,80% dan Indeks Hang Seng yang turun 0,03%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Kapuas Prima Coal (ZINC) -4,45%, Surya Citra Media (SCMA) -4,29%, Matahari Department Store (LPPF) -4,07%, dan Telkom (TLKM) -3,59%.
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini terseret sentimen negative pada mayoritas bursa kawasan Asia yang mengkhawatirkan kenaikan suku bunga the Fed berikutnya, pada bulan Desember. Berikutnya, IHSG masih punya peluang menanjak lagi secara bertahap melihat ini sebagai koreksi teknikal terbatas, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 5.982 dan 6.086. Sedangkan bila berlanjut tekanan jual di level ini, support ke level 5.669, dan bila tembus ke level 5.557.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido



