(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia rebound kembali walau fluktuatif, terangkat bargain hunting sekalipun bursa Asia banyak yang tertahan di zona merah. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 1.40% ke level 5,837.292. Untuk minggu berikutnya (22-26 Oktober) IHSG tampak dalam konsolidasi pendek untuk merangkak lagi dengan tetap mengacu kepada arah bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 5982 dan kemudian 6086, sedangkan support level di posisi 5719 dan kemudian 5660.
Mata uang rupiah secara mingguan bergerak menguat ke level Rp15,185, sekalipun dollar kembali tampil perkasa di pasar uang global karena proyeksi kenaikan suku bunga tahun ini. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 15,265 dan 15,350, sementara support di level 15,155 dan 14,770.
Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:
- Dari kawasan Amerika: berupa rilis data Crude Oil Inventories pada Rabu malam; disambung dengan rilis Core Durable Goods Orders m/m pada Kamis malam; berikutnya data Advance GDP q/q pada Jumat malam.
- Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data pidato BOE Governor Carney pada Selasa malam; selanjutnya rilis pengumuman Main Refinancing Rate ECB pada Kamis malam yang diperkirakan bertahan di level sangat rendah 0.00%.
- Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis pengumuman BI 7-Day Repo Rate pada Selasa sore yang diperkirakan bertahan di 5.75%.
Pasar Forex
Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar bangkit menguat dari level 2 minggu terendahnya oleh proyeksi kenaikan bunga the Fed tahun ini dan terkoreksinya euro karena isyu fiskal Italia, dimana indeks dolar AS secara mingguan menguat ke 95.66. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau melemah tipis ke 1.1512. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1620 dan kemudian 1.1814, sementara support pada 1.1459 dan 1.1394.
Poundsterling minggu lalu terlihat stabil melemah ke level 1.3067 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3257 dan kemudian 1.3297, sedangkan support pada 1.2921 dan 1.2896. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat tipis ke level 112.52. Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 114.54 dan 114.73, serta support pada 111.62 serta level 110.37. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat terbatas ke level 0.7115. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7314 dan 0.7381, sementara support level di 0.7042 dan 0.6973.
Pasar Saham
Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia umumnya melemah, sebagiannya disebabkan oleh konfirmasi kenaikan suku bunga the Fed dan rilis pertumbuhan ekonomi China yang di bawah ekspektasi. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau melemah ke level 22405. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22955 dan 23585, sementara support pada level 22170 dan lalu 21850. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir melemah ke level 25564. Minggu ini akan berada antara level resistance di 26798 dan 28012, sementara support di 25109 dan 25046.
Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau menguat terbatas setelah tiga minggu sebelumnya dalam tekanan koreksi, terangkat oleh rilis kuat laporan keuangan beberapa saham. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat ke level 25441,13, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 25810 dan 26535, sementara support di level 24902 dan 24659. Index S&P 500 minggu lalu menguat tipis ke level 2767,90, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2812 dan 2894, sementara support pada level 2711 dan 2691.
Pasar Emas
Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau menguat di minggu ketiganya secara berturut-turut terangkat oleh amblasnya bursa saham global, sehingga harga emas spot naik ke level $1225.82 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1234 dan berikut $1244, serta support pada $1182 dan $1159.
Salah seorang terkaya dunia, Warren Buffet, yang mendulang kekayaannya dari hasil investasi pasar modal, pernah menyatakan bahwa “Risk comes from not knowing what you’re doing.” Risiko bisa terjadi, bahkan kerugian dapat terealisasi, karena kita tidak paham atau mengetahui tentang seluk beluk investasi. Tidak kenal pasar juga berarti berada dalam status risiko tinggi. Pengetahuan, sekali lagi pengetahuan, adalah kata kunci untuk menekan risiko dan kerugian. Maka, bacalah tulisan-tulisan yang dapat memberi pencerahan mengenai pasar terkini dan instrumen investasi paling relevan. Anda mungkin langsung berujar bahwa Vibiznews.com adalah tempatnya. Tepatnya inilah tempatnya untuk investor belajar dan menjadi professional. Terima kasih telah tetap setia bersama kami, karena kami telah menjadi partner sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido