(Vibiznews – Commodity) – Melihat perkembangan harga emas hari Selasa (06/11) di bursa komoditas internasional disaat posisi dolar AS juga masih bergerak lemah, harga emas masih di posisi bearish setelah sempat bullish pada perdagangan sesi Eropa. Kini emas bergerak di kisaran $1230 yang retreat dari puncak $1235.
Sentimen sikap hati-hati investor di pasar keuangan global menjelang pemilihan paruh waktu AS menjadi salah satu faktor kunci yang mendukung status safe haven logam mulia, didukung juga dengan aksi bearish dolar.
Namun pergerakan naik tampaknya kurang kuat di tengah ekspektasi penguatan untuk kenaikan suku bunga Fed bertahap bahkan melampaui 2018 yang cenderung mengurangi permintaan untuk logam mulia ini. Oleh karena itu, pembaruan kebijakan moneter FOMC terbaru yang dijadwalkan akan diumumkan pada hari Kamis akan memainkan peran penting dalam menentukan arah langkah berikutnya dari harga komoditas tersebut.
Sementara itu, hasil pemungutan suara hari ini mungkin akan semakin memicu gejolak volatilitas di pasar keuangan global dan menurunkan permintaan safe-haven, yang pada akhirnya membantu para pedagang untuk mengambil beberapa peluang jangka pendek.
Harga emas LLG kini turun 0,04 persen pada $ 1,232.86 per ounce dan sore tadi harga emas sempat mencapai posisi $1235.84. Harga emas awal perdagangan sesi Asia dibuka pada posisi $1231.05 setelah perdagangan sebelumnya ditutup pada posisi $1231.39.
Untuk perdagangan selanjutnya menurut analyst Vibiz Research Center, jika harga emas kuat terus maka akan menyentuh kisaran harga $1237 hingga $1243. Namun jika tertekan kembali akan menyentuh kisaran $1228 – $1226.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang