(Vibiznews – Commodity) – Harga biji cokelat atau cocoa di pasar komoditas New York ICE di akhir sesi perdagangan Senin (12/11) yang ditutup pada Selasa pagi (13/11) retreat oleh aksi profit taking pasar. Sebelumnya harga kakao ini sudah alami kenaikan harga 5 hari berturut.
Kenaikan harga kakao sebelumnya dipicu oleh sentimen beberapa kekhawatiran penyakit untuk Afrika Barat karena intensitas udara lembab telah mendorong beberapa kekhawatiran bahwa penyakit Black Pod dapat menyebar. Bahkan, laporan panen awal dari Nigeria menunjukkan hasil yang berkurang karena terlalu banyak hujan.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York turun $39 atau 1,7 persen ke posisi $2,248 per ton dan sempat meluncur ke 2,237 yang merupakan posisi terendah sejak 31 Oktober. Demikian juga untuk harga kakao di bursa London turun 25 pound atau 1,5 persen pada posisi 1,645 pon per ton, dan sebelumnya turun menjadi 1,643 yang merupakan posisi terendah sejak 25 Oktober.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York malam nanti diperkirakan turun melanjutkan profit taking pasar, namun jika dolar AS melemah akan membuat harga lebih mahal kembali.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



