(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau menanjak di hari keempatnya pada perdagangan Jumat menjelang siang (16/11) WIB, karena investor global mencari aset safe haven di tengah kekhawatiran terhadap perpisahan yang bermasalah bagi Inggris keluar dari Uni Eropa.
Spot emas naik 0,2 persen ke level $1,214.36 per ounce pada Jumat siang WIB, sementara emas berjangka AS naik 0,1 persen menjadi $1,215.6 per ounce.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, menjelang siang hari WIB ini turun ke level 97,00, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 97,07.
Logam palladium terpantau turun 0,6 persen pada $1,149.49 per ounce, setelah sempat mencetak rekor tertingginya di $1,178.30 per ons pada sesi sebelumnya.
Dilaporkan bahwa PM Inggris Theresa May berjanji untuk memperjuangkan draf kesepakatan perpisahan dengan Uni Eropa pada Kamis kemarin setelah pengunduran diri sekretaris Brexit dan beberapa menteri lainnya, yang mengancam kelangsungan strateginya dan pekerjaan PM May selanjutnya.
Di tempat lain, Chairman the Fed Jerome Powell disebut menyatakan bahwa ekonomi AS yang “benar-benar kuat” kemungkinannya akan terus tumbuh, tetapi pelambatan pertumbuhan pada sektor perumahan dan tingkat hutang korporasi yang tinggi telah menjadi perhatian Federal Reserve, demikian dilaporkan pada Rabu waktu AS.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia secara bertahap terus menanjak di hari keempatnya, sedangkan dollar juga masih kerap terkoreksi menjauhi level 16 bulan tertingginya. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.236,94 dan level $1.243,01. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.190,85 dan $1.180,32.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau naik Rp2.000 ke level harga Rp667.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Kamis kemarin di Rp665.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido