(Vibiznews – Commodity) – Harga gula di pasar komoditas ICE London di akhir sesi perdagangan hari Kamis (22/11) jatuh menyusul kemerosotan dalam mata uang riil Brasil dan kelemahan lebih lanjut di pasar energi, sementara itu harga gula London merosot ke terendah dalam lima minggu.
Anjloknya harga minyak juga turut menekan harga karena melemahnya harga energi telah memicu kekhawatiran bahwa etanol Brasil akan menjadi kurang kompetitif dibandingkan dengan bensin, pabrik yang menginspirasi untuk mengalihkan lebih banyak output mereka kembali ke gula.
Karena pasar berjangka komoditas AS ditutup untuk liburan Thanksgiving dan akan dibuka kembali pada hari ini. Terpantau harga gula putih kontrak berjangka Maret di bursa London ditutup turun $ 4,20 atau 1,2 persen pada $ 339,60 per ton setelah sempat jatuh ke sesi rendah $ 337 per ton.
Anjloknya mata uang Brasil yang lebih lemah merongrong harga karena meningkatkan pengembalian lokal atas komoditas yang diperdagangkan dalam dolar seperti gula dan kopi, mendorong produsen untuk menjual lebih banyak pasokan mereka.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga gula diperkirakan naik kembali oleh proyeksi pelemahan dollar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



