(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau naik tipis pada perdagangan awal pekan Senin sore (26/11) WIB, dengan investor menaruh perhatian pada pertemuan G-20 minggu ini untuk melihat signal pencairan dalam konflik perdagangan Sino-AS, meskipun dollar yang sempat menguat di tengah kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global juga membebani bullion.
Spot emas naik tipis ke level $ 1,225.98 per ounce pada Senin sore WIB. Emas berjangka AS datar pada $1,223.3 per ounce.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, sore hari WIB ini turun ke level 96,82, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,93.
Bursa saham kawasan Asia banyak tergelincir karena jatuhnya harga minyak yang membangkitkan kekhawatiran pada pandangan suram bagi ekonomi global.
Di tempat lain, para pejabat dari beberapa negara G-20, yang ingin segera mengakhiri perang perdagangan AS-China, berharap walau tidak yakin bahwa pertemuan antara Trump dan Presiden China Xi Jinping di sela-sela KTT G-20 di Argentina dapat menghasilkan setidaknya suatu gencatan senjata parsial. KTT dua hari ini akan berakhir pada 1 Desember.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia beringsut naik walau dalam range terbatas di lima hari terakhir ini, sedangkan dollar masih terkoreksi teknikal sebagai aset safe haven. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.236,94 dan level $1.243,01. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.195,90 dan $$1.190,85.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau amblas Rp15.000 ke level harga Rp653.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Jumat kemarin di Rp668.000.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido
