(Vibiznews – Commodity) – Harga emas dunia terpantau terus merangkak naik pada perdagangan Kamis pagi (29/11) WIB, bangkit dari level terendah dua minggunya, setelah Chairman Federal Reserve AS Jerome Powell mengatakan bahwa suku bunga “agak di bawah” netral, meredakan kekhawatiran investor atas laju selanjutnya kenaikan suku bunga.
Spot emas naik 0,8 persen ke level $1,223.83 per ounce pagi ini WIB, setelah sempat naik 1 persen ke $1,226.24. Emas berjangka AS ditutup naik 0,8 persen, pada $ 1,223.60.
“Suku bunga masih rendah menurut standar historis, dan secara umum masih berada agak di bawah level yang netral bagi perekonomian – yaitu, yang tidak mempercepat ataupun memperlambat pertumbuhan,” demikian Powell mengatakan kepada forum Economic Club of New York dini hari tadi WIB.
Indeks dollar, yang mengukur dollar terhadap keranjang enam mata uang saingan utamanya, pagi hari WIB ini turun ke level 96,68, dibandingkan level penutupan sesi sebelumnya di 96,76.
Para traders global percaya bahwa Powell mengindikasikan akan ada lebih sedikit kenaikan suku bunga pada 2019, yang secara teoritis akan meningkatkan nilai emas karena dipandang sebagai hedging terhadap inflasi.
Sementara itu, analis Vibiznews melihat bahwa spot emas dunia menunjukkan rebound-nya sebagai aset hedging, sedangkan dollar juga terkoreksi meninggalkan dua minggu tertingginya. Harga emas, kalau terdongkrak ke atas akan menuju ke level resistant $1.236,94 dan level $1.243,01. Sedangkan, bila tertekan, akan menuju level support di $1.196,17 dan $$1.190,85.
Di dalam negeri, harga emas ANTAM terpantau naik Rp3.500 ke level harga Rp652.000 per gramnya, dibandingkan harga pada Rabu kemarin di Rp648.500.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido