(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika di bursa ICE (Internasional Commodity Exchange) akhir sesi perdagangan hari Rabu (28/11) yang ditutup pada Kamis pagi (29/11) naik lagi melanjutkan perdagangan sebelumnya. Namun untuk kopi robusta di bursa London turun oleh penguatan kurs poundsterling.
Menguatnya harga kopi mendapat sentimen positif dari laporan outlook pasokan kopi global oleh Rabobank untuk tahun 2019/20. Pasokan kopi diproyeksikan berada pada defisit 1,2 juta kantong yang berbeda pada tahun 2018/19 dengan surplus +5,5 juta tas. Rabobank juga memproyeksikan produksi kopi Brazil 2019/20 dapat jatuh ke 55,7 juta kantong dari 56,8 juta kantong karena pohon-pohon kopi Brasil memasuki setengah putaran yang lebih rendah dari siklus dua tahunan mereka.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup naik $0.60 atau 0,53 persen pada $113,90 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun $17 atau 1,03 persen pada $ 1.614 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika bisa naik kembali oleh proyeksi pelemahan mata uang dollar. Demikian juga dengan harga kopi robusta akan turun kembali oleh penguatan kurs pound.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang



