(Vibiznews – Commodity) – Harga gula mentah di pasar komoditas New York ICE di akhir sesi perdagangan hari Kamis (29/11) yang ditutup pada Jumat pagi (30/11) ditutup sedikit naik dari perdagangan sebelumnya namun sempat rally hingga naik ke level tertinggi 3-minggu. Namun untuk gula putih menurun dan sempat rally ke level 2 minggu tertinggi karena rebound harga minyak mentah dari posisi 13-1/2 bulan rendah.
Kenaikan harga minyak mentah positif bagi harga etanol dan dapat mendorong pabrik gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak tebu untuk membuat etanol sebagai pengganti gula, sehingga mengurangi persediaan gula.
Sebelumnya harga gula sudah dalam mode rally dari posisi terendah 1-3/4 bulan oleh sentimen kekhawatiran tentang output gula yang lebih kecil setelah data Unica pada hari Selasa (27/11) menunjukkan Brasil Tengah-Selatan produksi gula untuk tahun panen 2018/19 sampai pertengahan November adalah 25.229 MMT, turun -26,8% y / y. Data juga menunjukkan bahwa persen tebu yang dihancurkan untuk produksi gula turun menjadi 35,8% dari 47,4% tahun lalu dan persentase tebu yang dihancurkan untuk produksi etanol naik menjadi 64,2% dari 52,6% tahun lalu.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York ditutup naik 0,03 atau 0,23% pada harga $ 12,87 per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret di bursa London ditutup turun 0,70 atau 0,20% pada harga $346.70.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga gula diperkirakan turun oleh profit taking pasca bangkitnya kembali mata uang dollar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang