(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah di pasar komoditas internasional sesi Asia hari Jumat (30/11) terpantau stabil di posisi kuatnya di tengah ekspektasi bahwa OPEC dan Rusia akan menyetujui beberapa bentuk pemotongan produksi pekan depan, meskipun pasokan AS yang membengkak.
Meskipun harga menguat, minyak mentah telah kehilangan hampir sepertiga nilainya sejak awal Oktober karena melimpahnya pasokan yang muncul menyusul lonjakan produksi global, termasuk dari Amerika Serikat, Rusia dan oleh Organisasi Negara Pengekspor Minyak yang didominasi Timur Tengah (OPEC).
Untuk mengendalikan melimpahnya pasokan global, OPEC dan Rusia semakin mendekati kesepakatan tentang pemotongan produksi lebih lanjut. Mereka akan berkumpul pada tanggal 6 dan 7 Desember di Wina untuk membahas kebijakan output.
Terpantau di pasar komoditas sesi Asia hari Jumat (30/11), harga minyak mentah berjangka jenis Brent yang merupakan harga patokan minyak dunia berada di posisi $ 59,81 per barel atau naik 0,5 persen dari penutupan terakhir. Sementara itu harga minyak mentah berjangka AS atau WTI berada di posisi $51,65 per barel atau naik 0,4 persen.
Untuk perdagangan selanjutnya, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah dapat terkoreksi kembali oleh menguatnya kembali mata uang dolar AS sebagai harga denominasi komoditas energy tersebut dan juga sentimen kelebihan pasokan minyak AS yang dilaporkan EIA awal pekan.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens