(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika di bursa ICE (Internasional Commodity Exchange) akhir sesi perdagangan hari Kamis (29/11) yang ditutup pada Jumat pagi (30/11) terkoreksi setelah 2 hari berturut untung. Turunnya harga gula dipicu oleh bangkitnya sentimen kekhawatiran cuaca di wilayah-wilayah penghasil kopi Brasil.
Karena pekan lalu dilaporkan curah hujan yang cukup di Minas Gerais Brasil, wilayah penanaman kopi arabika terbesar di negara itu yang dapat meningkatkan produksi kopi dengan curah hujan 96,2 mm atau 147% dari rata-rata historis. Namun kekhawatiran sempat mereda oleh laporan outlook pasokan kopi global oleh Rabobank untuk tahun 2019/20.
Untuk penyebab turunnya harga kopi robusta kembali pada sentimen meningkatnya pasokan kopi global seperti yang pernah dilaporkan Kantor Statistik Vietnam yang menunjukkan ekspor kopi Vietnam Nov naik + 34% y/y menjadi 140.000 MT dan ekspor kopi Jan-Nov berada pada 1,73 MMT, naik + 23% y/y.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun $1.60 atau 1,40 persen pada $112,30 per lb. Demikian untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun $5 atau 0,31 persen pada $ 1.608 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika akan turun terus oleh kuatnya kembali nilai mata uang dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang