Market Outlook, 3-7 December 2018

1115

(Vibiznews – Editor’s Note) – Minggu lalu pasar modal di Indonesia bergerak fluktuatif dengan sempat melejit lalu tergerus profit taking di akhir pekan, sementara bursa Asia agak mixed menantikan hasil pertemuan antara Trump dan Xi Jinping dalam G-20 Summit di Argentina. Secara mingguan IHSG ditutup menguat 0.83% ke level 6,056.125. Untuk minggu berikutnya (3-7 Desember) IHSG kemungkinan masih berpeluang menguat sementara memperhatikan arah tensi perang dagang, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Secara mingguan, IHSG berada antara resistance level di 6116 dan kemudian 6220, sedangkan support level di posisi 5908 dan kemudian 5747.

Mata uang rupiah secara mingguan bergerak berlanjut menguat ke level Rp14,300, mencetak gain 4.64% dalam sebulan, sementara dollar di pasar global fluktuatif dan bisa rebound di hari terakhir menjelang pertemuan Trump-Xi. Kurs USD/IDR pada minggu mendatang diperkirakan berada dalam range antara resistance di level 14,645 dan 14,930, sementara support di level Rp14,195 dan 14,118.

Untuk indikator ekonomi global, pada pekan mendatang ini akan diwarnai sejumlah data ekonomi penting. Secara umum sejumlah agenda rilis data ekonomi global yang kiranya perlu diperhatikan investor minggu ini, adalah:

  • Dari kawasan Amerika: berupa rilis data ISM Manufacturing PMI pada Senin malam; disambung dengan rilis ISM Non-Manufacturing PMI, pidato Chairman the Fed Powell, ADP Non-Farm Employment Change, serta Crude Oil Inventories pada Rabu malam; berikutnya pidato Chairman the Fed Powell serta data Non-Farm Employment Change dan Unemployment Rate pada Jumat malam.
  • Dari kawasan Eropa dan Inggris: berupa rilis data dalam pidato Gubernur BOE Carney pada Selasa sore; selanjutnya rilis pidato President ECB Draghi pada Rabu sore.
  • Dari kawasan Asia Australia: berupa rilis RBA Rate Statement pada Rabu pagi yang diperkirakan bertahan di level 1.50%.

 

Pasar Forex

Minggu lalu di pasar forex, mata uang dollar fluktuatif dan terakhirnya rebound karena pasar memilih dollar sebagai aset aman menjelang pertemuan Trump-Xi dalam G-20, dimana indeks dolar AS secara mingguan menguat ke 97.19. Sementara itu, pekan lalu Euro terhadap dollar terpantau melemah tipis ke 1.1316. Untuk minggu ini, nampaknya euro akan berada antara level resistance pada 1.1499 dan kemudian 1.1620, sementara support pada 1.1214 dan 1.118.

Poundsterling minggu lalu terlihat turun ke level 1.2749 terhadap dollar. Untuk minggu ini pasar berkisar antara level resistance pada 1.3174 dan kemudian 1.3257, sedangkan support pada 1.2695 dan 1.2661. Untuk USDJPY minggu lalu berakhir menguat ke level 113.46.  Pasar di minggu ini akan berada di antara resistance level pada 114.20 dan 114.54, serta support pada 112.30 serta level 111.37. Sementara itu, Aussie dollar terpantau menguat ke level 0.7307. Range minggu ini akan berada di antara resistance level di 0.7381 dan 0.7452, sementara support level di 0.7163 dan 0.7020.

 

Pasar Saham

Untuk pasar saham kawasan, pada minggu lalu di regional Asia agak mixed menantikan pertemuan antara Trump dan Xi Jinping, namun banyak juga yang menguat terimbas bangkitnya bursa Wall Street yang berekspektasi positif terhadap pertemuan tersebut. Indeks Nikkei secara mingguan terpantau menguat ke level 22340. Rentang pasar saat ini antara level resistance di level 22580 dan 22670, sementara support pada level 21215 dan lalu 20970. Sementara itu, Indeks Hang Seng di Hong Kong minggu lalu berakhir menguat ke level 2641. Minggu ini akan berada antara level resistance di 26798 dan 27276, sementara support di 24525 dan 23696.

Bursa saham Wall Street minggu lalu terpantau rally rebound dalam pasar yang volatile, didorong oleh harapan akan adanya deal yang positif dalam pertemuan antara Presiden Trump dan Xi Jinping di Argentina. Indeks Dow Jones secara mingguan menguat signifikan ke level 25531.26, dengan rentang pasar berikutnya antara resistance level pada 26195 dan 26273, sementara support di level 24247 dan 24120. Index S&P 500 minggu lalu menanjak ke level 2758,14, dengan berikutnya range pasar antara resistance di level 2789 dan 2816, sementara support pada level 2628 dan 2603.

 

Pasar Emas

Untuk pasar emas, minggu lalu terpantau dalam range pasar yang terbatas dan melemah oleh rebound-nya dollar menjelang pertemuan G-20 di Buenos Aries sehingga harga emas spot melemah tipis ke level $1221.80 per troy ons. Untuk sepekan ke depan emas akan berada dengan rentang harga pasar antara resistance di $1243 dan berikut $1265, serta support pada $1195 dan $1180.

 

 

Memasuki bulan terakhir di tahun ini, pasar investasi memang kadang bergerak sepertinya tidak beraturan. Sebagian orang akan menyebutnya sebagai “anomali”. Namun demikian, kalau Anda rajin ikuti ulasan market outlook ini, yang diasuh oleh pengamat dan pelaku pasar sesungguhnya, Anda kemungkinan besar akan sependapat bahwa banyak prediksi pergerakan pasar di sini yang terbukti akurat pada kondisinya yang aktual. Bisa jadi, Anda sudah tersenyum menikmati sejumlah profit investasi selama setahun ini. Syukurlah bila demikian. Bagi Anda yang belum menikmati profit investasi yang diharapkan, masih ada banyak kesempatan di depannya. Bersamalah kami terus, karena seperti Anda tahu, kami hadir demi sukses investasi Anda, pembaca setia Vibiznews!

 

 

 

 

Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group

Editor: Asido

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here