(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika di bursa ICE (Internasional Commodity Exchange) akhir sesi perdagangan hari Senin (3/12) yang ditutup pada Selasa pagi (4/12) naik setelah 2 hari berturut sebelumnya tertekan. Kuatnya harga kopi awal pekan oleh kekuatan di real Brasil yang naik ke tertinggi 1 minggu terhadap dolar yang membuat mengurangi insentif bagi produsen kopi Brasil untuk meningkatkan ekspor.
Namun terjadi penurunan lanjutan terhadap kopi robusta setelah Pusat Nasional Vietnam untuk Peramalan Hidro-Meteorologi mengatakan mereka melihat di atas rata-rata hujan pada bulan Desember untuk Dataran Tinggi Tengah, wilayah penghasil kopi terbesar di Vietnam. Persediaan kopi tetap berlimpah meskipun persediaan kopi yang dimonitor oleh ICE turun ke level terendah 3 minggu dari 2,449 juta tas pada Jumat lalu dari level tertinggi 4 tahun terakhir 2,459 juta tas
Mar kopi arabika (KCH19) pada hari Senin ditutup naik +0,25 (+ 0,23%) dan kopi robusta Mar ICE (RMH19) ditutup -9 (-0,56%). Harga kopi arabika menemukan dukungan pada Senin di kekuatan di real Brasil yang naik ke tertinggi 1 minggu terhadap dolar dan dengan demikian mengurangi insentif bagi produsen kopi Brasil untuk meningkatkan ekspor. Harga kopi turun kembali dari level terbaiknya pada data dari International Coffee Organization (ICO) yang menunjukkan ekspor kopi arabika global dalam 12 bulan hingga Oktober naik + 2,4% y / y pada 77,6 juta tas dan bahwa ekspor kopi robusta global melonjak + 7,6% y / y menjadi 46 juta tas. Harga kopi robusta jatuh ke wilayah negatif
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup naik $0,25 atau 0,23 persen pada $107,80 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun $9 atau 0,56 persen pada $ 1.570 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika akan naik lagi oleh kuatnya kembali nilai mata uang real Brasil terhadap dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang