(Vibiznews – Commodity) – Setelah berhasil melompat harga minyak mentah pada perdagangan awal pekan, pergerakan harga minyak mentah di pasar komoditas internasional hari Selasa (4/12) sesi Asia masih tinggi melanjutkan lonjakan sebelumnya. Sentimen pasar kali ini dipengaruhi oleh pemangkasan output minyak global oleh OPEC yang dibantu oleh pemangkasan output Canada.
Terpantau di pasar komoditas sesi Asia, harga minyak mentah berjangka jenis Brent yang merupakan harga patokan minyak dunia berada di posisi $ 62,19 per barel atau sudah naik sekitar 0,90 persen. Sementara itu harga minyak mentah berjangka AS atau WTI berada di posisi $ 53,54 atau naik 1 persen lebih.
Harga kedua patokan minyak mentah naik sekitar 4 persen pada sesi sebelumnya setelah Washington dan Beijing menyetujui gencatan senjata dalam sengketa perdagangan mereka dan mengatakan akan bernegosiasi selama 90 hari sebelum mengambil tindakan lebih lanjut.
OPEC akan melakukan pertemuan besar terakhir mereka pada 6 Desember di kantor Wina-Austria untuk menyetujui kebijakan output bersama. Dalam pertemuan tersebut juga akan dibahas kebijakan pemangkasan output dengan raksasa produksi non-OPEC Rusia. Selain itu membantu OPEC dalam upayanya untuk mengendalikan kelebihan pasokan, Canada yang juga produsen akan mengurangi kembali output sebesar 325.000 bph hingga kelebihan minyak mentah dalam penyimpanan berkurang.
Namun sebagai informasi, masalah terbesar OPEC adalah melonjaknya produksi di Amerika Serikat yaitu output telah tumbuh sekitar 2 juta bpd dalam setahun hingga lebih dari 11,5 juta bpd.
Untuk perdagangan selanjutnya, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga minyak mentah akan terus di posisi yang tinggi yang didukung oleh proyeksi melemahnya posisi dolar AS terhadap mata uang utama lainnya.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Jul Allens