(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika di bursa ICE (Internasional Commodity Exchange) akhir sesi perdagangan hari Selasa (4/12) yang ditutup pada Rabu pagi (5/12) kembali menurun setelah sehari rebound. Turunnya harga kopi dipicu oleh anjloknya mata uang Real Brasil.
Lemahnya mata uang Real Brasil memberikan insentif bagi produsen kopi Brasil untuk meningkatkan ekspor yang lebih menguntungkan. Harga kopi robusta juga turun setelah FAS USDA menaikkan estimasi produksi kopi Vietnam 2018/19 menjadi 30,4 juta kantong dari perkiraan sebelumnya sebesar 29,9 juta karung karena cuaca yang menguntungkan.
Tekanan harga kopi berikutnya datang dari laporan Organisasi Kopi Internasional (ICO) yang menunjukkan ekspor kopi arabika global dalam 12 bulan hingga Oktober naik 2,4% y/y pada 77,6 juta tas dan bahwa ekspor kopi robusta global melonjak 7,6% y/y menjadi 46 juta tas.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun $0,90 atau 0,83 persen pada $106,90 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun $9 atau 0,57 persen pada $ 1.559 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika akan tertekan kembali oleh kuatnya kembali nilai mata uang dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang