(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi arabika di bursa ICE (Internasional Commodity Exchange) akhir sesi perdagangan hari Rabu (5/12) yang ditutup pada Kamis pagi (6/12) anjlok ke posisi terendah 2 bulan oleh anjloknya mata uang selain laporan Organisasi Kopi Internasional (ICO) awal pekan.
Real Brasil ke level terendah 3 hari terhadap dolar, yang memberikan insentif bagi produsen kopi Brasil untuk meningkatkan ekspor. Hari Senin lalu ICO melaporkan bahwa ekspor kopi arabika global dalam 12 bulan hingga Oktober naik 2,4% y/y pada 77,6 juta tas dan bahwa ekspor kopi robusta global melonjak 7,6 % y/y menjadi 46 juta tas.
Harga kopi robusta sedikit pulih yang memangkas kerugian hari itu setelah Asosiasi Kopi dan Kakao Vietnam mengatakan panen kopi tahun ini mungkin turun 5% -10% karena petani menambahkan hasil panen bernilai tinggi seperti alpukat, durian dan lada ke pertanian mereka untuk pendapatan berkelanjutan di tengah rendahnya harga kopi .
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun $0,95 atau 0,89 persen pada $105,95 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun $9 atau 0,57 persen pada $ 1.556 per ton.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika berpotensi rebound oleh proyeksi lemahnya nilai mata uang dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang