(Vibiznews-Commodity) – Emas sesi Asia hari Jumat (7/12) diperdagangkan mengejar kembali posisi 5 bulan tertinggi yang berhasil dicapai pada perdagangan sebelumnya oleh melemahnya permintaan dolar pasca anjloknya yield treasury AS. Beberapa hari imbal hasil obligasi tersebut berada di zona merah.
Ambruknya imbal hasil obligasi mendapat sentimen keraguan pasar akan melanjutkan kebijakan kenaikan suku bunga Fed yang sudah terjadi 3 kali tahun ini dan ada opini akan dinaikkan bulan Desember. Skeptisme akan kebijakan Fed tersebut itulah yang membuat pesona emas terangkat sehingga harganya rebound kuat dari pelemahan 2 hari terakhir.
Yang perlu diperhatikan untuk perdagangan selanjutnya pada sesi Eropa khususnya perdagangan saham dan di sesi Amerika terdapat katalis yang sangat kuat untuk perkembangan dolar selanjutnya yaitu data NFP dan juga data rata-rata upah AS, data NFP diperkirakan akan menekan dolar jika dibawah perkiraan.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center, harga emas berusaha melaju ke resisten kuatnya di R1 dan jika tembus lanjut ke R2 hingga R3. Namun jika terjadi koreksi emas akan meluncur ke posisi awal sesi di 1237.15 dan jika tembus akan turun ke MA5 D1 di 1236.30 sebelum mendapatkan S1.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 1250.76 | 1246.93 | 1241.92 | 1238.18 | 1232.49 | 1228.20 | 1222.88 |
| Buy Avg | 1240.80 | Sell Avg | 1233.70 |
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
