(Vibiznews – IDX) – Dalam perdagangan bursa saham, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Selasa sore ini (11/12) terpantau terkoreksi lagi -0,57% atau 34,773 poin ke level 6.076,587 setelah dibuka turun ke level 6.095,349. IHSG tampak terkoreksi aksi jual profit taking terutama dari investor asing, sementara bursa kawasan Asia umumnya ditutup mixed setelah sesi pasar yang volatile di Wall Street sebelumnya.
Sementara itu, nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) sore ini terpantau melemah kembali ke level Rp 14.647, dengan dollar AS tertekan koreksi di pasar Asia dan Eropa setelah sempat menguat di sesi sebelumnya dengan amblasnya mata uang saingannya poundsterling karena isyu lemahnya prospek Brexit. Rupiah melemah 0,64% dibandingkan posisi penutupan perdagangan sebelumnya di Rp 14.555.
Mengawali perdagangannya, terlihat IHSG melemah 16,011 poin (0,26%) ke level 6.095,349. Indeks LQ45 turun 3,997 (0,41%) ke 970,992. Sampai ke istirahat siang, IHSG masih tetap melemah dengan turun 31,87 poin (0,52%) ke level 6.079,48. Sedangkan indeks LQ45 juga turun 5,86 poin (0,6%) ke level 969,127.
IHSG kemudian tetap bertahan di zona merah, lalu ditutup tetap melemah -0,57% atau 34,773 poin ke level 6.076,587. Indeks LQ45 melemah 5,689 poin (0,58%) ke 969,300. Hari ini tujuh dari sepuluh sektor tampak mengalami pelemahan. Sektor yang mencatat penurunan tertinggi adalah industry dasar yang merosot 2,76%, diikuti sektor manufaktur dan infrastruktur yang turun 1,14%.
Tercatat sebanyak 172 saham naik, 235 saham turun dan 113 saham stagnan. Perdagangan saham termasuk moderat dengan frekuensi perdagangan saham tercatat 426.221 kali transaksi sebanyak 10,57 miliar lembar saham senilai Rp 8,4 triliun.
Sementara itu, bursa regional hari ini terlihat umumnya mixed, di antaranya Indeks Nikkei yang merosot 0,34% dan Indeks Hang Seng yang naik 0,07%.
Sejumlah saham yang masuk jajaran top losers antara lain Charoen Pokphand (CPIN) -10,00%, Kalbe Farma (KLBF) -4,75%, Indah Kiat (INKP) -4,14%, dan Semen Indonesia (SMGR) -2,93%.
Analis Vibiznews melihat pergerakan bursa kali ini tergerus profit king berupa aksi jual terutama dari investor asing, sementara bursa kawasan Asia umumnya variatif setelah pasar yang bergerak liar di Wall Street. Berikutnya IHSG kemungkinan masih agak ‘wait and see’ dalam ketidakpastian pasar, dengan tetap mengacu kepada fundamental bursa kawasan. Resistance mingguan saat ini berada di level 6.220 dan 6.360. Sedangkan bila menemui tekanan jual di level ini, support ke level 5.990, dan bila tembus ke level 5.908.
Alfred Pakasi/VBN/MP Vibiz Consulting Group
Editor: Asido