(Vibiznews – Commodity) – Harga minyak mentah dunia dalam perdagangan komoditas sesi Asia pada hari Rabu (26/12) semakin parah anjloknya ke posisi harga termurah dalam 17 bulan oleh kekhawatiran pasar akan prospek ekonomi global terus membayangi pasar dalam jangka panjang.
Kondisi pasar keuangan global kini berada di bawah tekanan karena kekhawatiran tentang perlambatan ekonomi global di tengah tingginya tensi politik AS. kenaikan suku bunga dan kontroversi perdagangan AS-Tiongkok.
Harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) Amerika turun 46 sen atau 1,09 persen menjadi $ 42,73 per barel setelah sebelumnya merosot 6,7 persen menjadi $ 42,53 per barel yang merupakan posisi terendah sejak Juni 2017.
Sementara itu, berjangka minyak mentah Brent turun 48 sen atau 0,96 persen pada $50,31 per barel setelah tergelincir 6,2 persen pada sesi sebelumnya di posisi $50,47 per barel yang merupakan posisi terlemah sejak Agustus 2017.
Kondisi likuiditas perdagangan masih tipis dan turut berkontribusi pada besarnya penurunan. Namun, tren perdagangan masih mengarah ke sisi negatifnya dan belum ada sinyal koreksi potensial terlihat, selain secara teknikal pergerakan harga pada oversold yang ekstrim.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang