(Vibiznews-Commodity) – Jelang penutupan perdagangan komoditas internasional tahun 2018 yang segera berakhir, perdagangan minyak mentah dunia diperdagangkan flat dengan posisi harga terkonsolidasi. Harga berpotensi naik moderat oleh harapan pasar akan pemotongan produksi OPEC yang menggerogoti kelebihan pasokan AS.
Pergerakan positif harga minyak mentah dibatasi pada konsolidasi jangka pendek meskipun terjun cepat ke wilayah 42,15 minggu lalu untuk harga minyak mentah WTI AS. Harga minyak WTI telah stabil di kisaran 45,00, tetapi perdagangan awal tahun depan diprioritaskan untuk kebangkitan baru sentimen investor.
Amerika Serikat merupakan salah satu penghasil minyak mentah terbesar di dunia, yang memproduksi lebih dari 11 juta barel per hari dalam produksi. Karenanya pasar khawatir akan kelebihan pasokan minyak global sekalipun OPEC telah berjanji untuk mulai memotong produksi lebih dari satu juta barel per hari mulai bulan Januari.
Namun pengumuman Rusia pekan lalu memberikan sentimen positif terhadap pasar minyak mentah, Menteri Energi Rusia Alexander Novak mengatakan bahwa Rusia akan memangkas produksi minyak mentahnya antara 3 juta dan 5 juta ton pada pertengahan 2019 sebagai bagian dari kesepakatan dengan OPEC.
Selain itu sentimen juga datang dari laporan pemerintah Iran untuk impor minyak mentah oleh pembeli utama di Asia mencapai level terendah dalam lebih dari lima tahun pada periode November ketika sanksi AS terhadap ekspor minyak Iran mulai berlaku.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group