Gara-gara Ekspor Kopi Indonesia Turun, Harga Kopi Robusta Jadi Mahal

1468

(Vibiznews – Commodity) – Memulai perdagangan berjangka di bursa komoditas New York awal tahun 2019 pada hari Rabu (02/01)  yang berakhir Kamis (03/01)  harga kopi Arabika anjlok parah oleh profit taking setelah perdagangan akhir tahun lalu bangkit dari posisi pelemahan harga 1-1/2 minggu. Tekanan jual kopi arabika dipicu oleh prospek rekor panen kopi di Brasil dan melimpahnya pasokan global.

CONAB menaikkan estimasi produksi kopi Brasil 2018/19 ke rekor 61,7 juta kantong yang naik 37% y/y dari perkiraan September sebesar 59,9 tas mln. Conab menaikkan estimasi produksi kopi arabika Brasil menjadi 47,5 juta kantong dari perkiraan September sebesar 45,9 juta kantong dan menaikkan estimasi produksi kopi robusta Brasil menjadi 14,2 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 14 juta kantong.

Namun untuk perdagangan kopi robusta di bursa ICE London menguat ke tertinggi 1 minggu oleh sentimen  tanda-tanda pasokan global yang lebih kecil dari Indonesia, produsen robusta terbesar ketiga di dunia, setelah laporan ekspor kopi robusta Indonesia Desember   turun -5,4% y/y menjadi 8.312 MT.

Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup turun  2,35 atau 2,31% pada posisi $99,50 per lb.  Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari  naik  5 atau 0,33%  pada posisi  $ 1.534 per ton.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika secara teknikal dapat  naik  oleh proyeksi pelemahan dolar.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here