(Vibiznews – Commodity) – Harga kakao atau biji cokelat dunia yang dijual pasar komoditas internasional New York hari Kamis (03/01) yang berakhir Jumat (04/01) rebound sedangkan kakao di bursa London jatuh kembali dari tertinggi baru 5-1/2 bulan setelah poundsterling jatuh ke level terendah 20-bulan, yang memotong harga kakao dalam pound.
Naiknya harga kako di bursa ICE New York setelah Radiant Solutions memperkirakan curah hujan minimal minggu ini untuk daerah penghasil kakao di Afrika Barat. Radiant Solutions mengatakan pertumbuhan pertengahan panen akan minimal untuk tanaman kakao karena kondisi cuaca di seluruh Pantai Gading dan Ghana telah sangat kering.
Harga kakao berjangka untuk kontrak paling ramai yaitu bulan Maret di ICE New York naik 6 atau 0.25 persen pada posisi $2.400 per ton. Untuk harga kakao di bursa London turun 3 atau 0,17 persen pada posisi 1,763 pound per ton.
Namun secara fundamental perdagangan kakao tertekan laporan pemerintah Pantai Gading menunjukkan bahwa petani Pantai Gading mengirim 989.447 MT kakao ke pelabuhan selama 1 Oktober – 30 Desember, atau naik 10,9% dari yang sama waktu tahun lalu. Namun turunnya harga dibatasi oleh tanda-tanda output kakao yang lebih kecil dari Ghana, produsen kakao terbesar kedua di dunia, setelah Dewan Kakao Ghana melaporkan pembelian kakao dari petani kakao Ghana mencapai 410.319 MT selama sebelas minggu pertama panen mulai 5 Oktober – 21 Desember, turun 5,7% y/y.
Untuk perdagangan selanjutnya harga kakao berjangka yang diperdagangkan di bursa New York malam nanti diperkirakan turun kembali oleh sentimen pasokan cocoa di Pantai Gading.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang