(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika yang diperdagangkan di bursa komoditas ICE New York dan kopi Robusta di bursa ICE London pada hari Kamis (03/01) yang berakhir Jumat (04/01) rebound dari pelemahan perdagangan sebelumnya. Harga kopi Arabika terangkat oleh kenaikan real Brasil naik ke level tertinggi 1/2 bulan terhadap dolar, yang menghambat ekspor oleh produsen kopi Brasil.
Kenaikan harga kopi Robusta ke posisi harga tertinggi dalam 3 minggu menerima sentimen dari tanda-tanda pasokan robusta global yang menurun. Eksportir kopi top Vietnam, Intimex Group, memperkirakan ekspor kopi robusta Desember Vietnam akan mencapai 140.000 kantong atau turun -11% y/y, dan Indonesia juga melaporkan pada hari Rabu bahwa ekspor kopi robusta Desember turun -5,4% y/y hingga 8.312 MT.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup naik 2.65 atau 2.66% pada posisi $102,15 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari naik 26 atau 1.70% pada posisi $ 1557 per ton.
Namun secara fundamental harga kopi Arabika mendapat tekanan dari laporan CONAB menaikkan estimasi produksi kopi Brasil 2018/19 ke rekor 61,7 juta kantong yang naik 37% y/y dari perkiraan September sebesar 59,9 tas mln. Conab menaikkan estimasi produksi kopi arabika Brasil menjadi 47,5 juta kantong dari perkiraan September sebesar 45,9 juta kantong dan menaikkan estimasi produksi kopi robusta Brasil menjadi 14,2 juta kantong dari perkiraan sebelumnya 14 juta kantong.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika secara teknikal dapat naik oleh proyeksi pelemahan dolar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang