Harga Minyak Mentah di Asia Mahal Karena Optimisme Perang Dagang AS-China

605

(Vibiznews-Commodity)- Harga minyak mentah pada perdagangan komoditas sesi Asia awal pekan hari Senin (07/01) naik lebih dari 1 persen, terangkat oleh optimisme penyelesaian perang perdagangan antara Amerika Serikat dan Cina dan juga sentimen pengurangan pasokan oleh produsen utama.

Goldman Sachs melaporkan bahwa pihaknya telah menurunkan perkiraan rata-rata harga minyak mentah Brent untuk 2019 dari $70 per barel menjadi $62,50 per barel karena  tantangan makro terkuat sejak 2015.

Harga minyak mentah acuan internasional yaitu minyak berjangka Brent berada di $58,18 per barel  yang naik 1,05 sen, atau 1,75 persen dari penutupan perdagangan akhir pekan. Demikian juga dengan harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 90 sen, atau 1,86 persen. berada di $ 48,77 per barel,

Sentimen positif kenaikan harga minyak mentah juga datang dari menguatnya perdagangan saham global yang dipicu oleh support perundingan perdagangan AS-China pekan ini.  Selama ini Amerika Serikat dan Beijing telah terkunci dalam pertikaian perdagangan yang meningkat sejak awal 2018, menaikkan tarif impor untuk barang masing-masing. Perselisihan telah membebani pertumbuhan ekonomi.

Terlepas dari kemungkinan perlambatan, harga minyak mentah di masa depan didukung oleh pengurangan pasokan yang dimulai akhir tahun lalu oleh sekelompok produsen di sekitar Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) yang didominasi Timur Tengah serta Rusia non-OPEC.

Pasokan minyak OPEC pada Desember dilaporkan turun sebesar 460.000 barel per hari (bph), menjadi 32,68 juta barel per hari menurut survei Reuters  pekan lalu, yang dipimpin oleh pemotongan  eksportir top Arab Saudi.

 

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here