(Vibiznews – Commodity) – Harga gula berjangka di bursa komoditas berjangka di New York dan London awal pekan yang berakhir hari Selasa (08/01) melompat naik merespon rally minyak mentah ke tertinggi 2-1/2 minggu dan juga lonjakan mata uang Real Brasil. Harga gula di New York naik ke posisi tertinggi 2-1/2 minggu.
TIngginya harga minyak mentah menguntungkan harga etanol dan dapat mendorong produsen gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu ke produksi etanol daripada gula, sehingga mengurangi persediaan gula. Demikian juga tingginya mata uang real Brasil menghambat ekspor oleh produsen gula Brasil.
Faktor bullish harga gula lainnya adalah perkiraan Komisi Eropa untuk produksi gula Uni Eropa 2018/19 turun 15% y/y menjadi 18,2 MMT dari 21,4 MMT tahun sebelumnya. Namun dari sisi bearish, data Jumat lalu dari Asosiasi Pabrik Gula India (ISMA) menunjukkan bahwa produksi gula India hingga Desember naik + 6,3% y/y.
Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York ditutup naik 0.72 atau 6.04% pada harga $ 12,65 per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret di bursa London ditutup naik 13.80 atau 4.17% pada harga $344.80.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara fundamental harga gula berpotensi naik kembali oleh lemahnya dolar AS.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang