(Vibiznews – Commodity) – Harga kopi Arabika yang diperdagangkan di bursa komoditas ICE New York awal pekan yang berakhir hari Selasa (08/01) rebound dan kopi Robusta di bursa ICE London masih alami tekanan. Harga Kopi arabika menguat ke level tertinggi 1 minggu.
Kenaikan harga kopi arabika mendapat kekuatan dari posisi mata uang Real Brasil yang melonjak ke level tertinggi 2 bulan terhadap dolar, sehingga positif untuk harga kopi karena menghambat ekspor oleh produsen kopi Brasil. Faktor pendukung lainnya yaitu kekhawatiran tanaman kopi Brasil setelah data dari Somar Meteorolgia menunjukkan curah hujan di Minas Gerais, wilayah penanaman kopi arabika terbesar di Brasil, diukur 53,2 mm dalam sepekan terakhir, hanya 85% dari rata-rata historis.
Selain itu data dari Columbia, produsen arabika terbesar kedua di dunia, menunjukkan bahwa produksi kopi Columbia 2018 turun -4,5% y/y menjadi 13,6 juta kantong dan bahwa ekspor kopi Columbia 2018 turun -1,4% y/y menjadi 12,8 juta kantong.
Harga kopi robusta ditutup lebih rendah pada Senin di tengah perkiraan untuk hujan lebat di Vietnam, produsen kopi robusta terbesar di dunia, setelah Pusat Peramalan Hidro-Meteorologi Nasional Vietnam mengatakan pihaknya memperkirakan curah hujan 30 mm hingga 50 mm bulan ini di Dataran Tinggi Tengah Vietnam, utama negara itu wilayah penanaman kopi, di atas 30 tahun rata-rata historis 5 mm.
Harga kopi arabika untuk kontrak paling besar yaitu Maret 2019 bursa New York ditutup naik 1.15 atau 1,13% pada posisi $102,75 per lb. Namun untuk harga kopi robusta kontrak bulan Januari turun 3 atau 0,19% pada posisi $ 1543 per ton.
Namun pekan lalu harga kopi Robusta sempat naik ke posisi harga tertinggi dalam 3 minggu menerima sentimen dari tanda-tanda pasokan robusta global yang menurun. Eksportir kopi top Vietnam, Intimex Group, memperkirakan ekspor kopi robusta Desember Vietnam akan mencapai 140.000 kantong atau turun -11% y/y, dan Indonesia juga melaporkan pada hari Rabu bahwa ekspor kopi robusta Desember turun -5,4% y/y hingga 8.312 MT.
Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan harga kopi arabika secara teknikal dapat naik kembali oleh proyeksi pelemahan dolar.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang