Harga Gula Dunia Masih Dijual Tinggi di Amerika dan London

1303

(Vibiznews – Commodity) – Kenaikan harga gula  berjangka di bursa komoditas berjangka terus berlanjut baik di bursa ICE  New York dan ICE London pada perdagangan hari Selasa  yang berakhir hari Rabu (09/01). Kuatnya harga gula di kisaran tertinggi 2-1/2 minggu mendapat tenaga dari rally harga minyak mentah dan juga rally kekuatan nilai mata uang Brasil.

Harga minyak mentah naik terus hingga ke level tertinggi 3 minggu yang menguntungkan harga etanol dan dapat mendorong produsen gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak penghancuran tebu menjadi produksi etanol daripada gula, sehingga mengurangi pasokan gula. Demikian juga, real Brasil menunjukkan kekuatan namun masih sedikit di bawah 2 bulan tertinggi  terhadap dolar, yang menghambat ekspor oleh produsen gula Brasil.

Namun jelang penutupan harga gula turun kembali dari level terbaiknya setelah Petrobras memangkas harga grosir bensin Brasil menjadi 1,4337 real/liter dari 1,4537 real/liter, yang negatif untuk harga etanol.  Selain itu  Brasil mengimpor 172 juta liter etanol dari AS pada bulan Desember, naik + 104% y/y dan terbesar selama Desember dalam 7 tahun, yang negatif karena harga etanol dapat mendorong produsen gula Brasil untuk mengalihkan lebih banyak tebu yang diremukkan menjadi gula produksi, sehingga meningkatkan pasokan gula global.

Harga gula mentah akhir perdagangan bursa New York ditutup naik  0.11 atau  0.87% pada harga $ 12,76  per lb untuk kontrak berjangka Maret 2019. Demikian juga dengan harga gula putih kontrak Maret di bursa London  ditutup naik 0.60 atau 0.17% pada harga $345.40.

Gula masih memiliki dukungan sentimen yang positif dari data terbaru dari Unica (21 Des) yang menunjukkan bahwa produksi gula 2018/19 Brazil Center-South hingga pertengahan Desember adalah -26,7% y/y menjadi  26,18 MMT. Faktor bullish harga gula lainnya adalah perkiraan Komisi Eropa untuk produksi gula Uni Eropa 2018/19  turun 15% y/y menjadi 18,2 MMT dari 21,4 MMT tahun sebelumnya.

Untuk perdagangan selanjutnya hingga sesi Amerika malam nanti, analis Vibiz Research Center memperkirakan secara teknikal harga gula  berpotensi retreat oleh  profit taking pasar dan juga retreat harga minyak mentah.

Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group
Editor: Asido Situmorang

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here