(Vibiznews – Commodity) – Harga emas naik tipis pada perdagangan akhir pekan hari Jumat (11/01) di sesi Amerika dan berada di jalur untuk kenaikan mingguan keempat berturut-turut, karena saham AS tergelincir dan harapan bahwa Federal Reserve AS mungkin menghentikan siklus pengetatan kebijakan moneternya.
Harga emas perdagangan sebelumnya terkoreksi dan sejak sesi Asia harga naik kembali oleh pelemahan dolar AS. Namun dolar bergerak volatile sepanjang perdagangan hari ini sehingga harga emaspun ikutan. Selain itu perdagangan saham AS jatuh di pembukaan malam ini setelah reli selama lima sesi terakhir.
Dari pasar spot, harga emas LLG naik 0,32 persen menjadi $1.292,42 per troy ons, demikian juga harga emas berjangka AS naik 0,22 persen menjadi $1,290.20. Secara mingguan harga emas sudah menguat sebanyak 0,62 persen, terutama didukung oleh dolar yang lebih lemah hingga merosot ke posisi terendah 3 bulan.
Anjloknya bursa saham membuat pasar memburu aset safe haven di akhir pekan, perdagangan ekuitas tampak sedikit berat di level merespon pidato kemarin oleh Ketua Fed Powell merasa bahwa Fed mungkin akan mengambil sikap dovish pada kenaikan suku bunga berikutnya, yang memberikan banyak dukungan untuk emas.
Emas cenderung naik karena ekspektasi suku bunga yang lebih rendah, karena mereka mengurangi biaya peluang memegang non-yield bullion.
Untuk pergerakan selanjutnya menurut analys Vibiz Research Center secara teknikal harga akan melaju pada kisaran resisten 1295,27 – 1300,84. Dan jika terkoreksi kembali akan meluncur ke posisi supportnya di 1285.71 – 1279.80.
Jul Allens/ Senior Analyst Vibiz Research Center-Vibiz Consulting Group Editor: Asido Situmorang