Bursa Wall Street Awal Pekan Berakhir Jatuh

814

(Vibiznews – Index) Bursa Saham AS ditutup jatuh pada hari Senin saat musim pendapatan perusahaan AS dimulai. Kekhawatiran atas perlambatan ekonomi China juga memberikan tekanan.

Indeks Dow Jones Industrial Average mundur 86,11 poin menjadi ditutup pada 23.909,84 dengan saham Merck dan Apple tertinggal.

Indeks S&P 500 turun 0,54 persen menjadi 2.582,61, karena sektor teknologi, perawatan kesehatan dan utilitas berkinerja buruk.

Indeks Nasdaq turun 0,9 persen menjadi 6.905,92.

Senin juga menandai pertama kalinya pada 2019 bahwa indeks utama membukukan dua kerugian beruntun.

Saham Amazon, Apple, Netflix dan Alphabet semuanya ditutup turun setidaknya 1 persen. Sektor teknologi S&P 500 juga turun 0,9 persen.

Salah satu analis menyatakan keuntungan perusahaan tumbuh secara besar-besaran dalam tiga kuartal pertama tahun lalu, meningkat setidaknya 25 persen pada periode waktu tersebut. Penghasilan S&P 500 diperkirakan telah tumbuh sebesar 12,6 persen pada kuartal keempat.

Analis lain menyatakan pertumbuhan laba akan lebih sulit didapat pada 2019. Dalam catatan untuk klien akhir pekan ini, pertumbuhan pendapatan 2019 bisa serendah 3 persen karena ekonomi melambat, dolar naik nilainya dan harga minyak tetap rendah.

Kalender musim pendapatan kuartal keempat dimulai pada hari Senin, dengan Citigroup melaporkan pendapatan yang lebih kuat dari yang diperkirakan. Namun bank ini juga mengatakan pendapatan perdagangan pendapatan tetap turun 21 persen.

Pergerakan Senin datang setelah indeks utama membukukan kenaikan mingguan kuat pekan lalu. Dow dan S&P 500 juga mencatat tiga minggu kemenangan beruntun. Ekuitas memulai tahun 2019 dengan keuntungan kuat, rebound dari aksi jual pada bulan Desember yang secara singkat mengirim S&P 500 ke wilayah pasar beruang.

Musim pendapatan dimulai minggu ini dengan tantangan pertama pasar. Perdagangan AS / China kemungkinan harus menunggu pertemuan Davos yang berjarak 9 hari lagi. Tantangan juga terjadi dengan ekspor dan impor Desember China turun secara tak terduga. Angka-angka ini memperdalam kekhawatiran perlambatan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya bursa Wall Street akan mencermati perkembangan perang dagang AS-China dan data ekonomi AS, yang jika memberikan sentimen negatif, akan menekan bursa AS.

Asido Situmorang, Senior Analyst, Vibiz Research Center, Vibiz Consulting Group

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here